KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMAJUAN KEARIFAN LOKAL BIDANG KEBUDAYAAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
The people of Padang Pariaman, who are so diverse in culture, certainly have the potential to be influenced by foreign cultures in the era of globalization and modern developments at this time, Padang Pariaman culture broadly consists of religion or belief, a system of community organizations, a system of knowledge (education), language, arts, livelihood systems. This is what contains a lot of local wisdom in it. In the current condition, culture is starting to be abandoned, even some Indonesian people are ashamed of their culture as a nation's identity. The differences that occur in Indonesian culture are due to different growth processes and influences from other cultures that mix in it. The sharing of laws also mentions culture and indigenous peoples, including in Article 1 paragraph (3) of Law No. 5 of 2017 concerning the Advancement of Culture, the promotion of culture is an effort to increase cultural resilience and Indonesia's cultural contribution to the midst of world civilization.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Idham, I. (2021). PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PEMANFAATAN RUANG LAUT SECARA MENETAP TANPA IZIN OLEH DITPOLAIRUD POLDA SUMBAR. UNES Journal Of Swara Justisia, 4(4), 298-306. doi:10.31933/ujsj.v4i4.189
Omi Sastra, “Tradisi Pantauan Pengantin Di Desa Alam Lama Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat”, Skripsi, Palembang, Fakultas Adab Dan Humaniora, UIN Raden Fatahpa lembang, 2017.
NataliJuli,“Hakikat Kebudayaan Nasional”,http://Pendidikan.blogspot.com/2013/11/ hakikat kebudayaan-nasional-dalam.
Patta Rapanna, Membumikan Kearifan Lokal Dalam Kemendirian Ekonomi, CV Sah Media, Makassar, 2016.
Putu Sadhvi Sita, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia di Kalangan Remaja,ITSN, Surabaya, 2013.
Rheza Syahrul, A., Yendra, Despica, R., & Syailendra Eka Saputra. (2021). PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA MATOTONAN MENUJU DESA WISATA UNGGULAN DI KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT . Ekasakti Jurnal Penelitian & Pengabdian, 2(1), 1-11. https://doi.org/10.31933/ejpp.v2i1.391
Sartima, T., Oldisan, D., & Fauzanil, R. (2023). KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KOTA SOLOK BERDASARKAN PERATURAN DAERAH (PERDA) NOMOR 5 TAHUN 2017. UNES Journal Of Swara Justisia, 6(4), 603-610. doi:10.31933/ujsj.v6i4.304
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya, Pustaka AlHusna, Jakarta, 1983.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, 2009.
Sulisyowati irianto, sejara pemikiran pluralism hukum dan kosekwensi metodologisnya, HuMa, Jakarta, 2005.