Analisis Larangan Pencatatan Perkawinan Beda Agama Dalam Sema Nomor 2 Tahun 2023: Sebuah Tinjauan Dari Perspektif Hak Asasi Manusia
Main Article Content
Abstract
Interfaith marriage are still a hot topic of discussion among Indonesian society, to overcome this problem the Supreme Court (MA) issued SEMA Number 2 of 2023 which contains a prohibition on the Courts not to approve applications for registration of interfaith marriages. This research aims to determine the Human Rights perspective on SEMA Number 2 of 2023, by applying normative juridical methods, and library research as a technique in collecting data. The results of this study show that SEMA Number 2 of 2023 has drawn pros and cons, from a human rights perspective, the prohibition in SEMA Number 2 of 2023 is considered discriminatory and not in line with human rights principles, which ignores the freedom to practice religion and guarantee the protection of marriage rights without religious restrictions as stated in Article 3 paragraph (3) of Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights, Article 28 E paragraph (1) and Article 29 paragraph (2) of the 1945 Constitution, Article 16 paragraph (1) of the Universal Declaration of Human Rights (UDHR), Article 2 paragraph (1) and Article 23 paragraph (2) of the International Covenant on Civil and Political Rights.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Kharisma Bintang Ulya. “Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 2 Tahun 2023, Akhir Dari Polemik Perkawinan Beda Agama?”, Jurnal of Scientech Research and Development, Vol.5, No, 1, Tahun 2023.
Moleong Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011).
Moh. Zeinudin, Hukum Perkawinan Beda Agama di Indonesia Perkembangan Norma dan Praktik, (Jakarta: Damera Press, 2023).
Soekanto Soerjono dan Srimamudji. Penelitian Hukum Normatid:Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2023).
Vania Aurora. “Analisis Perspektif Pro Kontra Masyarakat Terhadap Penerapan SEMA No.2 Tahun 2023”, Unnes Law Review, Vol. 6, No.1, Tahun 2023.
Widya Widya, dkk. “Perkawinan Beda Agama Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia di Indonesia”, Jurnal Preferensi Hukum, Vol. 2, No.1, Tahun 2021.
Yunus Ahyuni. Hukum Perkawinan dan Itsbat Nikah: Antara Perlindungan dan Kepastian Hukum, Cetakan ke-1, (Makassar: Humanities Genius, 2020).
Zamroni. Prinsip-Prinsip Hukum Pencatatan Perkawinan di Indonesia, (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2018).
Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019).
Indonesia. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886).
https://jdih.mahkamahagung.go.id/legal-product/sema-nomor-2-tahun-2023/detail,
10 Februari, 2024.
https://www.mpr.go.id/berita/Yandri-Susanto-:-SEMA-Nomor-2-Tahun-2023-Harus-Tersosialisasikan-Ke-Seluruh- Masyarakat#:~:text=%22SEMA%20nomor%202%20Tahun%202023,agama%2C%22%20ujar%20Yandri%20Susanto, 10 Februari, 2024.
https://www.hukumonline.com/berita/a/pro-kontra-sema-larangan-pencatatan-perkawinan-beda-agama-lt64bdede71a35e/?page=all, 11 Februari, 2024.
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/45611/t/HNW%20Apresiasi%20Terbitnya%20SEMA%20Larang%20Hakim%20Kabulkan%20Permohonan%20Pencatatan%20Perkawinan%20Beda%20Agama, 11 Februari, 2024.
https://www.hidupkatolik.com/2023/07/22/71484/surat-pertimbangan-kwi-dan-pgi-terkait-perkawinan-beda-agama-beredar-lima-hari-setelah-sema-dikeluarkan.php, 11 Februari, 2024.
https://www.hukumonline.com/berita/a/sthi-jentera--sema-bukan-peraturan-perundang-undangan--tidak-akuntabel-lt650a81534a11a/, 14 Februari, 2024.
https://indonesiasatu.co/detail/kontroversi-sema-nomor-2-tahun-2023, 14 Februari, 2024.
https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-hak-asasi--$R48R63.pdf, 15 Februari, 2024.
https://lab-hukum.umm.ac.id/files/file/UU_NO_12_2005_ICCPR.PDF,13, 15 Februari, 2024.
https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-perempuan-merespon-surat-edaran-mahkamah-agung-nomor-2-tahun-2023-tentang-petunjuk-bagi-hakim-dalam-mengadili-perkara-permohonan-pencatatan-perkawinan-antar-umat-yang-berbeda-agama-dan-kepercayaan, 16 Februari, 2024.
https://www.hukumonline.com/berita/a/pro-kontra-sema-larangan-pencatatan-perkawinan-beda-agama-lt64bdede71a35e/, 17 Februari, 2024.