Analisa Pembatalan Perkawinan Poligami Akibat Pernyataan Palsu: Studi Kasus Putusan Nomor 2530/Pdt. G/2019/PA.Mdn
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
This research aims to analyze cases of cancellation of polygamous marriages due to false statements, with a focus on Case Study Decision Number 2530/Pdt. G/2019/PA.Mdn. The research background involved a lawsuit filed by a man regarding the marriage of Defendant I and Defendant II which was carried out without the knowledge of the Plaintiff as the legal guardian. The research method used is normative qualitative by collecting secondary data from relevant laws and judicial decisions. The results of the research show that the marriage of Defendant I and Defendant II was declared null and void because they did not meet the requirements for a legal guardian, which was linked to the Plaintiff's disagreement as the biological father of Defendant I. This analysis is based on Law Number 1 of 1974 concerning Marriage and the Compilation of Islamic Law , and supported by documentary evidence such as a marriage certificate. The research conclusion confirms that court decisions reflect the judge's thoroughness in implementing applicable legal provisions, protecting individual rights, and upholding the validity of marriage. These results contribute to the development of legal precedent regarding the annulment of polygamous marriages due to false statements in the future.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Wahid, M. Z., & Abdullah, B. H. M. H. (2021). Batal Demi Hukum: Poligami Tanpa Persetujuan Isteri: Studi Kasus POLDA Provinsi Maluku Utara. Indonesian Journal of Shariah and Justice, 1(1), 89-121.
Dewi, A. S. P. (2020). Pembatalan Poligami Karena Tanpa Izin Istri Pertama Perspektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi, 2(2), 31-41.Muthmainnah, M., Al Amin, M. N. K.,
Syaifuddin, E., & Asmorohadi, A. (2022). Izin Pernikahan Poligami di Kecamatan Playen. Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan, 1(1), 17-32.Masri, E. (2019). Poligami Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Krtha Bhayangkara, 13(2).
Wulandari, S. R., Nurani, S. M., & Firdaus, H. (2023). Tinjauan Yuridis Pembatalan Perkawinan Atas Perkawinan Poligami Yang Tidak Memenuhi Syarat Di Indonesia. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(2).
Nuryamin, N., Farid, D., Pakarti, M. H. A., Hendriana, H., & Nu'man, M. H. (2023). Putusan Hakim Dalam Menuntaskan Sengketa Perkawinan Poligami Di Indonesia. JUSTISI, 9(2), 133-144.