Asas Pacta Sunt Servanda dalam Pembagian Harta Pusaka Berdasarkan Ganggam Bauntuak Iduik Bapadok dalam Masyarakat Adat Minangkabau (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2651 K/Pdt/2022)
Main Article Content
Abstract
Modern human life is closelyarelated to legal acts, transactions and agreements. This article reviews the concept of agreementaaccordingy top Articlep 1313 rofpthep Civilp Code, emphasizing that the term "law of agreement" covers all forms of engagement. The definition of agreement, both in the context of customary and civil law, involves legal relationships between individuals or groups with a focus on property law. Along with the development of customary law in Indonesia, there was dualism in land law before Law Number 5 of 1960, which reflected the relationship between legal alliances and land. In the context of the Minangkabau Customary Law Community, the article examines their special position with customary rights as the highest land rights. The matrilineal kinship system in Minangkabau also displays the concept of inheritance which involves material and non-material elements.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Hakimy, Idrus. (1978) Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, CV. Rosda: Bandung
Harsono, Boedi. (2016) Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan.
Mamudji, Sri. et. Al., (2005) Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hulum Universitas Indonesia.
Muhammad, Abdulkadir. (2000) Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti,
Riyanto, Benny. (2009) Kebebasan Hakim, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Salim M.S., (2010) Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Cet.7, Jakarta: Sinar Grafika.
Subekti, R. (1979) Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa.
Warman, Kurnia. (2012) Hukum Agraria dalam Masyarakat Majemuk, Jakarta: HuMa, Van Vollenhoven Institute, dan KITLV.
Yakub, Nurdin. (1989) Minangkabau Tanah Pusaka, Tambo Minangkabau, Buku Kedua, Cetakan Pertama, Bukitinggi: Pustaka Indonesia.
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan Mahkamah Agung Nomor 2651/K/Pdt/2022, DSW, DEN, AML, ALD, DNC, NRB, JPR, FRM, AHM, SAL melawan JDM, ERY DAN YST, YSM (2022).
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, UU Nomor 4 Tahun 2004, LN Tahun 2004 No. 8, TLN No. 4358, sebagaimana diubah oleh UU Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, LN Tahun 2009 No. 157, TLN No. 5076.