Peralihan Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Perumahan (Studi Kasus di Kelurahan Merjolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang)
Main Article Content
Abstract
The frequent conversion of agricultural land in Indonesia encourages the government to carry out or make legal products in terms of protecting sustainable food agricultural land in accordance with Law Number 41 of 2009. The stipulations in the Law are realized in the regions through the Regional Spatial Plan, in practice the conversion of agricultural land still often occurs, for example in Mojolangu Village, Lowokwaru District - Malang City. This research aims to find out whether land conversion can be implemented and how it is implemented. This research was compiled using doctrinal research methods. The results of this study are, first, the conversion of agricultural land can be carried out due to several factors, namely population, area, government policy. And regarding its implementation through the renewal of Malang City Regional Regulation Number 4 of 2011 concerning the Regional Spatial Plan of Malang City 2010-2030 which is then Malang City Regional Regulation Number 6 of 2022 concerning the Regional Spatial Plan of Malang City 2022-2042, with several stages, namely preparation for preparation, review of the previous "RTRW", collection of data and information, analysis, formulation of plan concepts, legalization of plans into regional regulations in accordance with Government Regulation Number 21 of 2021.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2022-2042
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta:Sinar Grafika, 2002), hlm 15.
Dian Lisna Wati, Pengalihan Fngsi Lahan Pertanian di Kota Malang, 2020, (vol 3), hlm 4.
Haris, A., Subagio, L. B.,Santoso, F. Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Karangwidoro Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2018, hlm 114–120.
Imam Hidayat, Rillia Aisyah Haris, Irfan Jaya Siswanto, Mekanisme Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Perumahan Di Kabupaten Sumenep, 2022, (vol 20), hlm 76.
Miftakhul Ikhlas, Analis Hukum Pertanahan pada Kanwil Kota Malang, Wawancara Tanggal 30 April 2024
Nasoetion, L.I. 20014. Konversi Lahan Pertanian : Aspek Hukum dan Implementasinya. Dalam Kurnia dkk. (eds). Makalah Seminar Nasional “Multifungsi Lahan Sawah dan Konversi Lahan Pertanian”.
Sri Mamudji et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2005. Hlm 13
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210329145215-92-623426/150-ribu-ha-lahan- pertanian-berubah-jadi-industri-dan-jalan
https://radarmalang.jawapos.com/kota-malang/811091201/tiap-tahun-ada-63-hektare-sawah- hilang-karena-alih-fungsi-lahan
https://indonesiadata.id/produk/profil-konsumen-kota-malang 2023/#:~:text=Sumber%20data%20dari%20Badan%20Pusat,2023%20diproyeksikan%20 sebanyak%20846.130%20jiwa.
https://jatim.bpk.go.id/kota-malang/
https://bappeda.malangkota.go.id/web/dokumen-rtrw-rdtr/lahan-di-kota-malang.html