Politik Hukum Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 Kabupaten Tulungagung Dalam Pengendalian Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan Pasir
Main Article Content
Abstract
Legal politics of regent regulation number 63 of 2016 Regency Tulungagung is involved in controlling environmental damage due to mining sand is a purposeful field study to answer the questions: 1. What is the Political Basis for Legal Regulations Regent Number 63 of 2016 Tulungagung Regency Under control Environmental Damage Due to Sand Mining and 2. What is the View Siyasah Syar'iyyah Fiqh on the Political and Legal Basis of Regent's Regulations Number 63 of 2016 Tulungagung Regency in Damage Control Environmental Effects of Sand Mining The type of research taken by the author is qualitative research with uses the nature of descriptive research, namely research directed at provide symptoms, facts or events systematically and accurate. The data sources used are primary and secondary data sources. Data Primary data is obtained from the results of analysis of statutory regulations related to research on legal political policy, regent's regulation number 63 2016 Tulungagung Regency in controlling environmental damage while secondary data from the research object is interviews, opinions of para experts in the form of books, journals and scientific works, as well as parties with related agencies. The results of this research show that legal political policy is regulatory regent number 63 of 2016 Tulungagung Regency in control environmental damage according to regent's regulation number 63 of 2016 is experiencing juridical defects and not implemented properly and do not meet standards AUPB, this is the first because there are two regulations that are the same where one of them should be removed and the contents of the implementation can be regulated more detailed and directed according to the rules above, but not here. So that In this case, the regulations alone are not appropriate, let alone the legal content where the Environmental Service should be able to take action against sand mining illegal and reclaiming environmental damage, but what is happening is not possible. that there is poor participation within the scope of correlation and regulation of the Tulungagung Regency government must be fixed immediately. Islam holds the view that it is an act of pollution The environment can be categorized as deep mafasid (damage). the principles of Islamic teachings must be avoided and overcome Regarding the solution, the author concludes that there must be firmness and role which is real for the Tulungagung Regency government, both executive and government legislative as well as improving regulations and repealing old rules with a view tidying up and strengthening the authority of the District Environmental Service Tulungagung through regent regulations
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
A.Djazuli, 2003. Fiqh Siyâsah, edisi revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Abdurahman Abdul Aziz Al Qasim, Al Islâm wa Taqninil Ahkam. Riyadh: Jamiah Riyadh
Abu Nash Al Faraby. 1994. As Siyâsah Al Madaniyah, tahqiq dan syarah 'Ali Bu Milham. Beirut: Dar Maktabah Al Hilal.
Angga Sandi Alfianto.2017.”Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Pertambangan Pasir (Studi Kasus Di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang)”(Skripsi Universitas Jember.
Departemen Agama RI. 2014. Al – Quran Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2014)
Dhiaurrahma, “Pengaruh Keberadaan Tambang Pasir Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar”. (Skripsi- Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018).
Faried Ali, Andi Syamsu Alam. 2012. “Studi Kebijakan pemerintah”. Bandung : Refika Aditama.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah, Al Thuruq. 2005. al hukmiyah fi siyâsat al syar'iyah, tahqiq Basyir Muhammad Uyun. Damascus: Matba'ah Dar Al Bayan.
J. Suyuti Pulungan. 1997. Fiqh Siyasah.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jeje Abdul Rojak. 2018. Politik Kenegaraan dan Kepemimpinan Publik dalam Islam. Yogyakarta: LKIS.
Kuspriyanto. “Dampak Penambangan Galian C (Pasir) Dipinggiran Sungai Brantas Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung” Swara Bhumi,Volume 03 Nomor 03 Tahun 2016.
Melviyana Hulukati Dan Abd. Hamid Isa. “Dampak Penambangan Pasir Terhadap Kelestarian Lingkungan Di Kelurahan Tumbihe Jurnal Tersebut Berasal Dari Universitas Gorontalo” Jambura Journal of Community Empowerment (JJCE) , Volume (1) Nomor (2), (Desember) (2020).
Mochammad Tommy Kusuma. 2019. Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap Putusan Mahkamah Agung No.65/P/HUM/2018 tentang Pencallonan Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Partai Politik‛,(Skripsi—UIN Sunan Ampel.
Moh. Mahfud MD. 2009. Politik Hukum di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muhamad Irvan Maulana. 2017. “Perlindungan Hukum terhadap Kondisi Lingkungan Masyarakat akibat Pencemaran. diwilayah Halim Perdanakusuma”. Skripsi, Jakarta Timur.
Muhammad Iqbal. 2001. Fiqh Siyasah : Konstektualisasi Doktrin Politik Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Muhammad Iqbal. 2014 Fiqh Siyasah Kontektualisasi Doktrin Politik Islam. Jakarta: Prenamedia Group
N. H. T. Siahaan,. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.
PCN. “Aktivis Desak Aparat Tindak Tegas Penambangan Ilegal” diakses melalui Bertia Satu.com melalui https://www.beritasatu.com/ekonomi/313494/aktivis-desak-aparat-tindak-tegas-penambangan-ilegal. diakses pada tanggal 6 April 2022
Salamah Muhammad al-Harafi. 2016. Buku Pintar Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar.
Salim HS. 2005. Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Salim HS. 2014. Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta: Sinar grafika.
Syekh Abdul, Wahab Khallaf.1993. Ilmu Usul Fiqih. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Wahbah Az-Zuhaili. 2011, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, jilid 8. Jakarta: Gema Insani.
Wahbah zuhaily.1997. ”Ushul Fiqh”.kuliyat da’wah al Islami. Jakarta :Radar Jaya Pratama.
Zairin zairin, 2016 “Kerusakan Lingkungan Dan Jasa Ekosistem”, Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah pendidikan Geografi, Volume.1,N.2,P.38-49.
Wawancara
M. Makrus Mannan (Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup), wawancara, Tulungagung, 31 Agustus 2022
Bagus Taufiq Akbar, (Penambang Pasir), Wawancara, Tulungagung, 31 Agustus 2022
Maryoto Birowo, Catur Hermono, Santoso (Pemerintah Kabupaten) wawancara, Tulungagung, 12 September 2022
Data dari kantor desa Kaliwungu kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung
Undang – Undang
Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2014
Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 9 Tahun 2008
Pasal 13 Ayat (1) dan (2) Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup