Analisis Yuridis Pemberhentian Hakim Mahkamah Konstitusi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
Main Article Content
Abstract
The reform resulted in changes to the 1945 Constitution, changing the Indonesian constitutional system, including dividing power horizontally functionally, namely the Executive, Legislative and Judiciary Institutions. All three have different powers according to their functions. This is to reinforce the system of checks and balances against the three institutions, but also not to interfere in the affairs of other institutions outside of their powers and functions. The removal of Judge Aswanto is one example of the Legislature's involvement in Judicial affairs, the article being that the removal of Judge Aswanto often annulled laws made by the legislature so that the removal was full of political interests. In this research, it examines and analyzes the dismissal of judges at the constitutional court by the People's Representative Council of the Republic of Indonesia in connection with Law Number 7 of 2020 concerning the Third Amendment to Law Number 24 of 2003 concerning the Constitutional Court with a normative juridical research type so that the approach taken is a statute approach, historical approach and conceptual approach. As for the author's view, the decision to remove judge Aswanto from the House of Representatives as a legislative institution shows that the judiciary has lost its value as an independent institution. That the independence of judges should start with transparent appointments and dismissals with due regard to judicial accountability. Furthermore, the judicial power or in this case as an institution of judicial power must be free from any political interests in carrying out its duties and return the concept to Law Number 7 of 2020.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Konstitusi Oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Jurnal Ilmiah Global Education, 4(1),
50-56.
Barlian, I., & Karsa, P. L. (2023). Fungsi dan Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Secara
Konstitusionalitas Dalam Penyelenggaraan Negara Pasca Reformasi. Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum, 3(2), 410-428.
Fernanda, D. A., & Huroiroh, E. (2023). Analisa Yuridis Terhadap Keputusan DPR Dalam
Pemberhentian dan Penggantian Hakim Konstitusi. JURNAL LAWNESIA (Jurnal Hukum Negara Indonesia), 2(1)
Muwahid, M. (2018). Kewenangan pemerintah dalam pengadaan tanah untuk kepentingan
umum. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 8(2), 318-345.
Qamar, N., Amas, K. S. Y. D., Palabbi, R. D., Suherman, A., & Rezah, F. S. (2018). Negara
hukum atau negara kekuasaan (Rechtsstaat or machtstaat). CV. Social Politic Genius (SIGn).
Siahaan, M. (2009). Peran Mahkamah Konstitusi dalam Penegakan Hukum Konstitusi. Jurnal
Hukum Ius Quia Iustum, 16(3), 357-378.
Wantu, F., Nggilu, N. M., Imran, S., & Gobel, R. T. S. (2021). Proses Seleksi Hakim
Konstitusi: Problematika dan Model Ke Depan. Jurnal Konstitusi, 18(2), 241-261.
Wicaksono,A.T., Nur, A. A., Mar’ah, S., & Huroiroh, E.(2023). Praktik Inkonstitusional
Pemberhentian Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Verfassung: Jurnal Hukum Tata Negara, 2(1), 1-24.
Panduan Dalam Memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Latar Belakang, Proses Dan Hasil Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal MPR R.I. 2003, hlm. 16.
Soemitro, R. H. (1990). Metodologi penelitian hukum dan jurimetri. Ghalia Indonesia,
Jakarta, 167.
Sutiyoso, B., & Puspitasari, S. H. (2005). Aspek-aspek perkembangan kekuasaan kehakiman
di Indonesia. UII press.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen 4
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi