Kemitraan Suami Istri Perspektif Hukum Keluarga Islam dan Implementasinya pada Anggota Jama'ah Tabligh Medan Amplas
Main Article Content
Abstract
The Tablighi congregation often carries out its da'wah activities by leaving his wife, who is called khuruj. Ideally, in Islamic law, a partnership must be built to form a family, what happens in a family but the husband only preaches outside (khuruj), giving the impression that he does not take care of the household. A husband and wife partnership is built on the relationship between husband and wife in building a household to achieve common goals. This study aims to examine the relationship between husband and wife in the Tablighi congregation family, especially in the Medan Amplas Tablighi congregation family. This study is also to analyze the partnership that is built within the family from the perspective of Islamic Family law. Using qualitative methods, data was explored using interviews. This study found that basically a good and harmonious family is a commandment in Islamic teachings. Then from the thoughts above the question arises, what is the actual relationship between husband and wife among the tabligh congregation. Do they really have an ideal partnership as suggested by Islam? What about their partnership from a gender perspective? Why is it necessary to look at it from a gender perspective because the relationship between husband and wife is always related to gender, is that true? The purpose of this writing is to determine the suitability of Islamic family law and its implementation for husband and wife partnerships among members of the Medan Amplas tabligh congregation. The research methods used are library research and field research. The results of this research are that the husband and wife partnership built by the Medan Amplas tabligh congregation family is very organized following the procedures taught by the Prophet and according to Islamic law.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa UNES Law Review berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal UNES Law Review.
References
Abul, Hasan An-Nadwi. (2009). Sejarah Dakwah dan Tabligh Maulana Muhammad Ilyas Rah Bandung: Al Hasyimiy.
Ahmad, Rofiq. (2013). Hukum Perdata Islam di Indonesia Cet. I; Jakarta: PT.Raja Grafika.
Ainun Mardiah. Pembentuan Perilaku Nilai-Nilai Pendidikan Islam Bagi Anak Sejak Dini Melalui Keluarga Yang Berkualitas,” Jurnal Studi Pemikiran, Riset dan Pengembangan Pendidikan Islam Vol. 10, No. 2. 2022.
Alfaizi, Muchammad Qosim. “Membangun Kesetaraan Gender dalam Kehidupan Keluarga Perspektif Hukum Islam,” Jurnal Restorasi Hukum 5 No. 1 2022.
Amir, Syarifuddin. (2016). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Jakarta: KENCANA.
An Nadhr M. Ishaq Shabaq. (2001). Khuruj fi sabilillah; sarana tarbiyah umat untuk membentuk sifat imaniyah, Bandung: Al – Islah pres.
Ervi, Siti Zahroh Zidni. “Kemitraan Keluarga dalam Menangkal Radikalisme,” Jurnal Studi Al-Qur’an Membangun Tradisi Berfikir Al-Qur’an Vol. 14, No. 1 2018.
Hermanto, Agus. “Menjaga Nilai-Nilai Kesalingan Dalam Menjalankan Hak dan Kewajiban Suami Istri Perspektif Fikih Mubadalah,” Jurnal Syari’ah & Hukum Vol 4 2022.
Hasanah, Uswatun. “JAMA’AH TABLIGH (Sejarah dan Perkembangan),” urnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol. 6 No. 1 2017.
Imtihanah, Anis Hidayatul. HukumKeluarga Islam Ramah gender: Elaborasi Hukum Keluarga Islam dengan Konsep Mubadalah, Kodifisia Islam, Vol. 14, No. 2, 2020.
Ilahi, Agustadz. Pola Relasi Suami Istri Pada Keluarga Jama’ah Tabligh Di Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu Perspektif Hukum IslamQiyas: Jurnal Hukum Islam dan Peradilan, vol. 5. No. 1, 2020
Jamhari, Ropi, Ismatu. (2003). Citra Perempuan dalam Islam, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
M. QURAISH SHIHAB. (2015). PENGANTIN AL-QUR’AN, ed. oleh Abd. Syakur Dj. Tangerang: Lentera Hat
Ma’mun, Sukron. “KONSEP KELUARGA DAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF JAMAAH TABLIGH: Analisa Normatif-Sosiologis,” Jurnal Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Hadist, Syariah dan Tarbiyah VOL. 04 No. 1 2019.
Mansour, Faqih. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad, Mansur Nomani. (1997). Riwayat Hidup Syaikh Maulana Ilyas Rah, Bandung : Zaadul Ma’ad.
Muhibbin, syah. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : Pt. remaja rosdakarya.
Mulwi, Ahmad Harun Al Rosyid. (2004) Meluruskan Kesalahpahaman terhadap Jaulah (Jama’ah Tabligh), Magetan: Pustaka Haromain.
Roni, Muhammad Edwan. “Pemenuhan Nafkah Bagi Keluarga Jamaah Tabligh Saat Khuruj Fii Sabilillah (Studi Kasus Jamaah Tabligh Kota Medan)” (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. 2021.
Samsidar, Khuruj dan Keharmonisan Keluarga Jamaah Tabligh di Kabupaten Bone, Al-Syakhshiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan, vol. 2, No. 1 (2020)
Sarwan. “SEJARAH PEMIKIRAN DAN GERAKAN DAKWAH JAMAAH TABLIGH,” Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi Volume 8 No. 2 2021.
Sukiati, et.al., Fulfillment of Nafkah For The Family of The Tablighi Jamaat During Khuruj Fisabilillah (A Case Study of The Tablighi Jamaat In Medan), Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, vol. 9, No. 2, 2021, p. 13.
Wulan, Nyi. “Kesetaraan Gender pada Hubungan Pasutri Perspektif Mubadalah,” Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 4 No 5 2022.
Zaitunah, Subhan. (2015). Al-Qur’an dan Perempuan: Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran, Jakarta: Prenadamedia Group.